Halaman

Jumat, 02 Maret 2012

[Fenomena] Mengantisipasi serangan Tomcat (Paederus fuscipes curtis)

Akhir-akhir ini muncul fenomena baru yang kalau didengar dari berita-berita terkesan menakutkan, sejenis kumbang yang lebih meyerupai semut yang disebut dengan Tomcat.
Bagaimana tidak takut lha dari kabar yang di peroleh dari berita-berita di televisi menyebutkan bisa menyebabkan kulit melepuh, lebih menyerupai herpes, sedangkan saya sendiri sudah pernah ngerasain yang namanya virus herpes, rasanya campur aduk mulai gatal, celekit-celekit (bahasa jawa), sampai menimbulkan demam. Jadi takut juga, masak tiap kali ada semut lewat dipelototin dilihat warna nya apakah belang-belang merah hitam atau nggak…ya mumet.

Setelah sedikit baca-baca di simbah gugel, ternyata hewan ini bukan semut lho, sejenis kumbang, dengan nama latin Paederus fuscipes Curtis, bisa disebut juga dengan Rove beetle. Hewan ini sebenarnya bukan hewan predator malah hewan ini bisa dikatakan sebagai predator alami yang menyerang hama tanaman..*harusnya pak tani pelihara tomcat jinak (haahah..guyon). sedangkan yang menyebabkan kulit melepuh itu adalah racun yang menurut salah satu sumber yang saya baca lebih beracun 12 kali lipat dari bisa cobra, apa jadinya jika volume yang mengenai tubuh kita setara ular cobra?.

Jenis racun tomcat adalah racun yang dapat bereaksi ketika tersentuh, jadi efek yang ditimbulkan hanya seputar kulit luar, bukan dalam tubuh, sehingga tidak bisa disamakan antara racun kobra dengan racun, Kulit luar yang terkena racun akan mengalami iritasi yang sifatnya local.